Masalah sampah plastik masih menjadi tantangan besar di berbagai belahan dunia. Bahan sintetis ini membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai secara alami, sementara produksi dan konsumsinya terus meningkat setiap tahun. Namun, sebuah penemuan dari tahun 2011 menghadirkan harapan baru yang menarik, yaitu jamur pemakan plastik.
Penemuan Jamur Pestalotiopsis microspora
Pada tahun 2011, sekelompok mahasiswa dari Universitas Yale menemukan spesies jamur unik dalam ekspedisi mereka ke hutan hujan di Ekuador. Jamur ini diberi nama Pestalotiopsis microspora. Keistimewaannya terletak pada kemampuannya untuk mengurai plastik jenis poliuretan, yaitu bahan plastik yang umum digunakan dalam berbagai produk seperti busa, pelapis sintetis, dan bahan pelindung.
Berbeda dari mikroorganisme lain yang juga bisa mengurai plastik, Pestalotiopsis microspora tetap dapat bertahan hidup dan aktif meskipun berada dalam lingkungan tanpa oksigen. Kondisi ini menyerupai suasana di tempat pembuangan sampah akhir, yang umumnya memiliki tingkat oksigen sangat rendah. Oleh karena itu, jamur ini dianggap memiliki potensi besar dalam penanganan limbah plastik.
Inovasi Berkelanjutan: Dari Popok hingga Penanganan Limbah di Luar Angkasa
Seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, penelitian terhadap jamur ini terus diperluas. Pada bulan Juni 2025, sebuah perusahaan rintisan di Amerika Serikat mulai mengembangkan popok ramah lingkungan dengan memanfaatkan kemampuan jamur ini untuk membantu mengurai plastik setelah digunakan. Inisiatif ini menjadi langkah awal menuju solusi limbah rumah tangga yang lebih bertanggung jawab.
Selain itu, para ilmuwan juga tengah menjajaki potensi pemanfaatan enzim dari jamur ini dalam sistem penanganan limbah tertutup, seperti yang diperlukan dalam misi luar angkasa. Dengan memahami cara kerja enzim pengurai plastik dari jamur ini, para peneliti berharap dapat merancang sistem daur ulang yang efisien, hemat energi, dan dapat digunakan dalam ruang terbatas.
Peluang dan Tantangan Penelitian
Hasil uji coba di laboratorium menunjukkan bahwa Pestalotiopsis microspora memang mampu mengurai plastik secara perlahan namun efektif. Meski begitu, penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memahami proses biologis jamur ini secara lebih mendalam. Para ilmuwan juga sedang meneliti enzim yang berperan dalam proses penguraian tersebut, dengan harapan bisa dikembangkan untuk digunakan secara lebih luas.
Meskipun masih dalam tahap penelitian, potensi pemanfaatan jamur ini membuka kemungkinan baru dalam penanganan sampah plastik dengan pendekatan alami dan berkelanjutan. Jika berhasil diterapkan secara luas, temuan ini tidak hanya menawarkan solusi praktis, tetapi juga menunjukkan bahwa alam dapat memberikan jawaban atas persoalan buatan manusia.
Penutup
Dari hutan hujan Ekuador hingga laboratorium ilmiah di Amerika, kisah Pestalotiopsis microspora menunjukkan bagaimana alam dan sains dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah lingkungan. Penemuan jamur ini bisa menjadi langkah penting dalam upaya global mengatasi krisis sampah plastik, baik di bumi maupun di luar angkasa. Masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan mungkin dimulai dari organisme kecil yang bekerja tanpa henti untuk membantu kita semua.



