Pacu Jalur, lomba perahu tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, mendadak viral di dunia maya setelah potongan momen perlombaan menyebar luas secara internasional. Dalam perlombaan tersebut, seorang anak kecil terlihat berdiri di ujung perahu panjang sambil menjaga keseimbangan saat tim pendayung melaju cepat. Aksi tenang anak itu menarik perhatian banyak orang dan dianggap tidak biasa, terutama karena dilakukan dalam kondisi air yang deras dan perahu yang melaju kencang.
Momen ini kemudian dikaitkan dengan tren “aura farming” yang sedang ramai di dunia digital. Dalam konteks yang dapat dijelaskan secara logis, istilah tersebut merujuk pada gaya atau penampilan seseorang yang terlihat tenang, percaya diri, dan memiliki kesan kuat tanpa banyak gerakan atau ekspresi berlebihan. Istilah ini bukan bagian dari budaya tradisional, melainkan muncul dari kebiasaan pengguna internet yang menyoroti ekspresi visual atau gestur yang dianggap menarik perhatian publik. Anak yang berdiri di depan perahu dalam lomba Pacu Jalur dianggap mencerminkan ciri-ciri tersebut: fokus, tenang, dan tidak terganggu oleh sekelilingnya.
Dengan cepat, momen ini menyebar dan mendapat perhatian dari pengguna internet luar negeri. Banyak yang memuji keberanian anak tersebut serta kekompakan tim perahu, dan tidak sedikit yang menaruh minat pada tradisi Pacu Jalur itu sendiri. Tradisi ini merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Kuantan Singingi dan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Viral-nya potongan lomba ini menjadi contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat dikenal dunia lewat kekuatan visual dan penyebaran digital.
#BeritaTerkini #pacujalur #riau #budayaindonesia #wisataindonesia #aurafarming #BeritaViral #Infoterkini #infoterbaru #indonesia #informasi #ar_wow
